Senin, 09 Agustus 2010

Kartini Doeloe dan Kini

Dulu.......

Ku mengenalmu hanya dari cerita buku
ku tau akan keberadaan mu ...juga dari situ
tak tertangkap kesan dan pesan
tumpukan bayangan yang dipaksakan.

berkelebat kenangan cerita ibu ku
yang di dapatnya , juga dari buku
tak tertangkap keinginan yang menggebu
bayangan secarik kertas dalam tinta biru.

Perempuan dalam pasungan
fikiran dan harapan terjegal keadaan
tangisan berupa surat tulisan
terkirim berlabuh di lengan teman......

Jiwa teriak ke ujung dunia
melintasi alam lautan Samudra
menggema keseluruh penjuru nyata
mengalir dalam darah, terpaku kedalam jiwa.

Erangan malam berkepanjangan
harapan dan harapan tak terwujudkan
gelora sukma semakin membara
membakar jiwa rasa merdeka.

Angan sederhana semulanya
melepaskan ikatan dengan batasan
berbicara melihat mata
ekspresikan diri melepas beban.

Anak perempuan ku....
kau lahir dan berkembang mengulir waktu
ku selipkan mimpi di sarung bantal mu
kelak dewasa uraikan angan ibu mu .

kini...telah berjalan......

Tak terikat waktu,kau tumbuh dalam kedewasaan
kau lepaskan pasungan Ibu,lemparkan rantai ikatan.
kau terbangkan angan,injakkan kaki di awan
kepakkan sayap dan tanggalkan pakaian kebodohan.

Dengan sayapmu kau kitari cakrawala
dengan fikiran cerdasmu , kau sibakkan rimba belantara
kau hujamkan kobaran api dalam dada
kau robek selaput dunia dengan semangat membara.

Ingatlah anak ku......
kau tetap menjadi anak perempuan ku...walau kau....

Terbang melayang melawan badai dan topan
menembus angin berganti haluan
menantang matahari , menari dalam dasar lautan
kodrat seorang PEREMPUAN , jangan pernah kau tanggal kan...!!

Aku...ibu mu..bukanlah seorang pejuang...
aku bukan pula seorang pecundang...!!

aku hanya..perempuan terikat tradisi
mencoba tengok dunia melalui jendela inspirasi........


Selamat berjuang Kartini-Kartini sejati ......
genggam dunia di tanganmu ,tunjukkan eksistensi diri !!!!!!

 
 
21 April 2010