Senin, 09 Agustus 2010

Pertapa Sunyi

Ternyata ketulusan tak selalu tulus
memahami pun tak selalu difahami ,
berkutat dengan ego diri
tak membuat jalan menjadi mulus.

Andai pengertian itu masih ada
andai Elang melihat dengan sempurna ,
hujan badaipun akan reda
tak kan guntur bergeledek disana .

Di belantara duduk menyepi dalam sendiri
seakan pertapa yang sudah mati ,
kenapa hanya selintas kau memandangi
tak berbaur dengan kefahaman hati....?.

Merpati hanya bermain dengan pertapa Sunyi
melucuti keangkuhan yang tersisa dalam diri ,
dalam awan hitam tanpa pelangi
berbalut dinginnya embun pagi .

Mata Elang tak selalau sempurna
Merpati pun bukanlah burung suci ,
adakah keseimbangan gemintang yang berkedip disana...
agar rembulan tak lagi bersembunyi....... ?

Seperti janjinya mentari , meski harus tersakiti....
merpati pertapa Sunyi akan tetap menanti disini ,
di belantara sepi yang tak dikehendaki alam wajar.....
dalam doa kelamnya malam, dengan senyuman..... di ufuk fajar !

 
1 Juni 2010